Saturday, 26 August 2017

Sosialisasi Yang Baik Dalam Media Sosial


“ ORANG YANG SABAR MELEBIHI SEORANG PAHLAWAN. ORANG YANG MENGUASAI DIRINYA MELEBIHI ORANG YANG MEREBUT KOTA.” AMSAL 16 : 32

Amsal mengatakan bahwa kesabaran melebihi seorang pahlawan. Maksudnya adalah Seseorang itu disebut pahlawan ketika dia mampu menaklukan musuhnya atau berjuang demi orang lain dengan mempertaruhkan nyawanya. Dan kesabaran adalah seseorang yang mampu mengalahkan musuh terbesar dalam hidupnya yaitu Diri Sendiri. Dalam dirinya, manusia memiliki keinginan duniawi, hawa napsu kedagingan dan hasrat berbuat dosa yang sulit dikalahkan. Dan dirinya harus berjuang tetap menjaga kesabaran untuk orang lain meskipun nyawa taruhannya.

Amsal juga mengatakan bahwa Orang yang menguasai dirinya melebihi orang yang merebut kota. Maksudnya merebut kota adalah sebuah usaha yang gigih dengan niat yang kuat untuk menguasai kota tersebut. Tuhan ingin kita berusaha dengan gigih dan niat yang kuat untuk menguasai diri sendiri. Jangan terlena dengan hal-hal duniawi maupun keinginan hawa napsu dan kecenderungan berbuat dosa.

Pada Zaman sekarang ini, tidak mudah untuk menjaga kesabaran dan menguasai diri. Media sosial terus berkembang menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai karakter. Akibatnya :
·      Dimana mereka tidak saling mengenal tapi dengan begitu mudahnya saling memaki, menghina dan mengolok olok satu sama lain hanya karena tidak sepaham dengan dirinya.
·      Orang-orang ga baik dengan mudahnya membuat group untuk mengumpulkan anggotanya yang secara tidak langsung memperkuat komunitas mereka.
·      Bahkan masyarakat dengan mudahnya di adu domba oleh pihak pihak tertentu dengan mengangkat perbedaan sebagai konflik.
·      Video-video ga baik dengan mudahnya tersebar kemana-mana.

Faktanya : Masyarakat dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata yang mengandung permusuhan, tanpa mereka sadari bahwa tidak ada untungnya. Malah merugikan diri mereka sendiri karena dengan perilaku mereka , pasti ada yang sakit hati dan membalasnya. Dan berbalik lagi menyakiti mereka.
Masalahnya : Sakit hati dan kekecewaan itu seperti virus. Dengan mudahnya menular ke orang lain dan menyebabkan sakit psikologi yang berkepanjangan. Semakin banyak orang yang sakit hati , semakin cepat menjalar ke seluruh masyarakat. Karena mereka yang sakit hati akan cenderung menyakiti orang lain.

Solusinya : Berdiam diri sejenak dan berpikir . . . .

1.       Apa gunanya mengeluarkan kata kata yang mengandung permusuhan ?
( apakah bebanmu tambah ringan, apakah kamu tambah bahagia, atau apakah itu cara kamu ingin diperhatikan orang lain ).
2.       Apakah dengan mudah memaki orang lain yang kamu anggap tidak baik atau tidak sepaham denganmu ?
( apakah hidupmu lebih damai, apakah hatimu lebih tenang, atau apakah kamu bangga dengan mengeluarkan kata – kata yang bisa menyakiti hati orang lain ).
3.       Dan yang terakhir, apakah kamu merasa di adu domba ketika kamu masuk dalam suatu konflik yang mengandung unsur politik maupun SARA ?
( Kamu membela orang yang tidak sepenuhnya kamu kenal dengan memaki maki orang yang tidak pernah kamu kenal juga. Dan orang yang kamu bela mati matian sampai kamu tersakiti, apakah tau pengorbananmu, dan apakah berpengaruh kedalam hidupmu menjadi lebih sejahtera dan terjamin ? )
Kita sebagai umat kristen, jangan sampai terpengaruh masuk kedalam dunia media sosial yang menyakitkan. Lakukan saja hal-hal yang positif seperti menjalin hubungan teman sekolah, untuk bisnis kerja maupun sekedar membaca berita terbaru.

Mungkin kadang kita ingin menasehati mereka. Tapi Jangan sampai kita berharap bisa merubah mereka dengan menanggapi omongan ga baik mereka. Karena merubah seseorang itu tidak bisa dengan hanya lewat perdebatan. Semakin kuat anda berdebat, maka semakin sengit perdebatan yang akan terjadi. Karena tujuan utama dari perdebatan itu hanya siapa yang menang debat. Bukan siapa yang benar. Karena yang kalah tidak akan menganggap kamu benar, tapi malah semakin membencimu karena kekalahannya.

Dan yang paling krisis adalah masalah agama, jangan sampai terpengaruh sama sekali ketika agamamu di hina. Karena yang sebenarnya adalah jika kita ingin menunjukkan agama kita benar bukan dengan cara menghina agama lain dan menggembor gemborkan agamulah yang terbaik, tapi tunjukkanlah tingkah laku dan sikapmu itu dengan berbuat baik dan benar kesemua orang. Maka nama Tuhan akan dipermuliakan.


Janganlah kita mengeluh maupun kecewa dengan keberadaan orang-orang disekitarmu yang tidak menyenangkan. Ingatlah bahwa tujuan utama hidupmu adalah untuk Tuhan. Lanjutkan perjalanan hidupmu senantiasa dekat dengan Tuhan, nikmati hidupmu dengan selalu bersyukur dalam segala hal. Ambil semua hikmah, apapun yang terjadi. Pandanglah semua masalah dari sudut pandang positif. Maka anda akan mengalami Damai Sejahtera yang sangat luar biasa dari Tuhan.